This post is also available in: English
Homebound adalah dokumenter animasi singkat yang mengangkat isu pekerja migran di Asia. Film berfokus pada kisah Tari, seorang pekerja migran perempuan yang awalnya berencana kembali ke tanah airnya Indonesia setelah bekerja di Taiwan selama 10 tahun. Namun demikian, saat pandemi COVID-19 melanda, rencananya kandas, hal ini menunjukkan betapa minimnya hak pekerja migran yang rentan.
Dokumenter yang pertama ditayangkan pada Februari 2022 ini disutradarai oleh Ismail Fahmi Lubis dan diproduksi oleh Two Islands Digital dengan dukungan Kurawal Foundation. Sejak saat itu, produsen dampak yang ditunjuk untuk Homebound, Sofia Setyorini, memimpin kampanye dampak (impact campaign) yang masih berlangsung untuk film ini, dengan sasaran:
- Meningkatkan empati penonton dari Indonesia terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI);
- Mengedukasi calon pekerja migran dan anggota keluarganya untuk mengetahui hak-hak dan tantangan-tantangan bagi WNI yang bekerja di luar negeri; dan
- Mendorong pemerintah pusat untuk memberlakukan proses bebas biaya bagi PMI.
Akan tetapi, memulai sebuah kampanye dampak bisa menjadi tugas yang menegangkan. Dari mana kita harus memulai? Bagaimana menetapkan tujuan yang realistis? Bagaimana memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam film sepakat dengan arah kampanye dampak yang diambil? Dan bagaimana cara mengukur hasilnya?
Dalam wawancaranya dengan EngageMedia, Sofia berbagi pengalamannya bekerja untuk mengkampanyekan dampak melalui film Homebound sekaligus beberapa tips praktis untuk sesama produsen dampak.
Apa tantangan terbesar bagi Anda sejauh ini?
Produksi dampak (impact production) adalah hal yang baru di Indonesia. Banyak yang harus saya pelajari sebagai produsen dampak untuk film ini dan benar-benar saya pelajari dengan melakukannya langsung.
Bisakah bercerita singkat tentang hal yang telah Anda pelajari sejauh ini?
Melakukan riset itu sangat penting! Isu pekerja migran bukan topik yang mudah dan kini sudah hampir berjalan setahun saya mempelajarinya. Sebelum memulai kampanye Homebound, tidak banyak yang saya ketahui sehingga saya mulai membaca artikel, jurnal, blog, dan segala hal lain yang bisa saya peroleh. Saya mulai menghubungi organisasi lain, aktivis, mantan pekerja migran, dan menyimpulkan bahwa isu pekerja migran merupakan isu abadi yang sudah sangat mengakar dan tidak akan berakhir hanya sampai film ini saja.
Saat berdiskusi dengan para pegiat yang ada, saya selalu menanyakan: Mengapa permasalahan yang membayangi PMI selalu berulang? Menganalisis jawaban-jawaban yang didapatkan, kami merumuskan tiga isu utama:
- Akses: PMI tidak memiliki jalur untuk mengetahui hak-hak mereka. Perantara (calo) yang ada menyembunyikan info ini dari PMI untuk menciptakan ketergantungan dan melemahkan posisi PMI.
- Jaringan perantara yang masif: Perantara atau calo mengelola rantai pasokan seutuhnya, mulai dari perekrutan di tingkat desa terendah hingga pelatihan dan pengiriman ke luar negeri dan pemantauan. Jaringan calo ini begitu masif sehingga tidak tertandingi oleh kelompok aksi lokal. Oleh karena itu, mereka harus dipandang sebagai bagian dari solusi.
- Pemerintahan desa (Pemdes) yang lemah: Peraturan atau kemampuan yang dimiliki Pemdes untuk melindungi penduduknya sedikit atau nihil. Sering kali, mereka tidak tahu-menahu saat penduduk desanya berhadapan dengan masalah di luar negeri, padahal pemerintahan desa merupakan titik administrasi awal untuk keberangkatan para PMI. Pemalsuan identitas PMI adalah praktik yang lazim ditemukan dan membuat permasalahan ini semakin runyam.
Dari sinilah kami berangkat untuk mengembangkan kampanye dampak kami dan menyusun Impact Document yang mengarahkan dampak kami.
Apa lagi yang bisa Anda bagikan tentang memulai sebuah kampanye dampak?
1. Bangun jejaring secara proaktif.
Pada saat tahap riset, jabarkan sasaran dampak Anda dan catat nama semua orang yang Anda ajak bicara. Pertahankan kontak dengan mereka dan teruslah memberikan kabar tentang kemajuan yang sudah Anda dicapai. Saat tiba waktunya untuk memulai kampanye, mereka akan menjadi pendorong utama konten Anda.
2. Kepercayaan adalah segalanya.
Komunitas terdampak yang diangkat dalam film Anda harus percaya pada Anda. Tanpa kepercayaan ini, kerja keras Anda tidak berarti apa-apa bagi mereka. Proses membangun kepercayaan ini melelahkan, namun membuahkan banyak hasil. Sesi chatting larut malam yang tidak beres-beres, panggilan telepon yang akrab, berkunjung dan bermalam di rumah pekerja migran yang telah pulang. Terlepas dari itu, hasilnya luar biasa. Secara pribadi, banyak pelajaran yang saya petik dari kekuatan dan ketangguhan para pekerja migran, dan berkat keterlibatan merekalah Homebound memiliki dampak lebih besar di lapangan.
Kelompok perempuan di Desa Juntinyuat (Indramayu, Jawa Barat) pada pemutaran film Homebound setempat yang digelar secara mandiri. Foto oleh Eko Maryono-Migrant Care Kebumen.
3. Rawat kesehatan mental diri sendiri.
Pada mulanya, saya sedikit syok. Ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, saya harus mendengarkan kisah-kisah sangat traumatis tentang kehilangan, intimidasi, perdagangan manusia, anak yang tidak diinginkan, dan pelecehan seksual. Kedua, keterlibatan emosional saya dengan individu-individu yang terdampak dari komunitas menjadi sangat intens dan ada kalanya Homebound terkesan menguasai kehidupan saya. Sebagai produsen dampak, kita perlu menarik garis batas, sesekali undur diri dan menyadari bahwa mendengarkan kisah orang lain juga berpengaruh terhadap kesehatan mental kita sendiri. Menemukan titik seimbang di saat membangun kepercayaan dan koneksi nyata dengan komunitas yang kita ajak kerja sama sembari menghormati privasi diri sendiri sebagai individu adalah sebuah tantangan dalam artian sebenarnya.
4. Alokasikan waktu untuk kampanye Anda.
aat ini kami sedang berusaha menemukan lebih banyak mitra dan pendanaan tambahan untuk kampanye dampak kami. Pada mulanya, kami menganggarkan dana untuk kampanye dampak yang berlangsung selama dua bulan, namun ini terlalu singkat. Perlu sekurangnya satu tahun untuk sebuah kampanye dampak yang serius.
Penayangan Homebound masih terus berlangsung di Indonesia. Selengkapnya, cek laman ini, Homebound, untuk tanggal dan lokasi penayangan, atau untuk mengadakan pemutaran film Homebound sendiri.
Referensi Tambahan
- Ingin belajar lebih lanjut tentang produksi dampak? Baca hasil wawancara kami dengan seorang Impact Strategist ternama, Lina Srivastava: Creating impact should never be an afterthought.
- Ingin merancang kampanye dampak sendiri? Anda bisa langsung memulai dengan menggunakan Impact Campaign Builder kami.
- Pada tahun 2021, EngageMedia mengadakan Impact Lab dengan sejumlah pembuat film dari berbagai penjuru Asia-Pasifik. Pelajaran-pelajaran utama dari lab ini bisa ditemukan di sini.
- Ingin meniti karier sebagai produsen dampak? Anda wajib membaca refleksi Gladys yang secara personal dan intim mengisahkan hal yang dirasakannya sebagai produsen dampak di Asia-Pasifik pada tahun 2022.