Search
Close this search box.

Pedoman Membuat Teks Film yang Baik

subtitling-best-practices-feature

Di EngageMedia, kami menekankan pentingnya membuat teks terjemahan video. Di samping hal yang sudah jelas, kami melihatnya sebagai sarana untuk memperluas akses masyarakat dan pemahaman kritis terhadap cerita-cerita hak-hak asasi manusia dan lingkungan hidup dari wilayah Asia Pasifik.

Perubahan iklim, hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, korupsi, tolerasi beragama, dan sekarang sebuah pandemi—4.3 miliar orang di wilayah ini berhadapan dengan masalah yang serupa. Dengan ratusan bahasa diucapkan di wilayah ini, teks terjemahan di dalam video membawa banyak penemuan dan pembelajaran. Akhirnya, kami berharap bahwa alasan-alasan yang telah kami sebutkan ini menawarkan solusi terhadap tantangan kita bersama.

Lebih jauh, artikel terbaru terkait keterhubungan maya (online engagemeent) juga menunjukkan bahwa bahasa teks video yang sama (yang juga disebut keterangan teks) tidak hanya diperuntukkan untuk kaum dengan kesulitan pendengaran. Gawai dan peralatan seluler membuat orang dapat melakukan kerja beragam dan teks video mempermudah untuk memahami isi video.

Dalam konteks ini, kami menerbitkan kembali panduan yang pertama kali terbit bulan Februari 2013. Kami tambahkan sejumlah hal untuk pembaruan.

subtitling-best-practices-image1
Subtitles as seen from the interface of Amara, an open-source platform for video subtitles.

 

Waktu
  • Teks film akan muncul dan menghilang tepat saat kata-kata diucapkan para pemeran film. Namun kita juga mesti menjaga agar teks tampil cukup lama sehingga orang berkesempatan untuk membacanya.
  • Semaksimal mungkin hanya ada dua baris teks film dalam kemunculan setiap layar film.
  • Menentukan waktu minimal untuk dialog sangat pendek adalah 1.5 detik (percakapan semacam oke, baik). Periode minimal ini tidak berlaku dalam beberapa kasus saat terjadi dialog yang sangat cepat.
  • Sangat baik untuk mempertimbangkan apakah penonton dapat membaca teks dan pada saat bersamaan bisa terus mengikuti cerita film.

  • Jika sebuah lirik berulang, ciptakan jarak di akhir lirik dan mulai lirik setelahnya sedetik kemudian. Ini untuk memastikan ada efek “kedip” secara visual antara baris pertama dan kedua yang mengindikasikan bahwa lirik dinyanyikan dua kali.
  • Gunakan teks film yang berbeda setiap dialog kalimat. Hindari mengakhiri sebuah kalimat dan memulai sebuah kalimat dalam baris teks yang sama, kecuali kalimat kedua sangat pendek.

 

Makna
  • Saat membuat teks film dari sebuah bahasa yang berbeda, terjemahkan makna/arti dan tidak hanya kata per kata, akan memastikan kita menerjemahkan maksud kalimat tersebut ke penonton dari bahasa berbeda.

  • Jika memungkinkan, kutipan yang diberikan oleh figur publik mesti ditulis verbatim (kata demi kata sebagaimana yang diucapkan).

  • Tetap pertahankan kata-kata seperti “tapi”, “lah”, “gitu”, karena penting untuk mengekspresikan maksud kalimat.

  • Pastikan setiap percakapan diberi keterangan tambahan, baik itu dari bahasa yang berbeda, dialek atau slang.

 

Suara
  • Saat percakapan tidak terdengar dengan jelas, karena sesuatu hal, letakkan suatu keterangan soal itu misalnya (suara sayup-sayup karena bunyi truk melintas).

  • Keterangan efek suara diberikan dalam huruf kecil-baris miring (anjing menggonggong) (bayi menangis).

  • Jika percakapan dilakukan beberapa orang sekaligus, atau film terpotong di antara beberapa omongan orang, pertimbangkan untuk memberi nama orang untuk mengidentifikasi siapa yang sedang berbicara, misalnya:

(John) Apa yang kamu katakan?

(Sarah) Menurutku ini sangat bagus.

  • Salah satu metode untuk mengindikasikan nyanyian dalam sebuah video adalah dengan memberi ruang yang diisi dengan simbol/ikon musik (♪) sebelum dan setelahnya misalnya: ♪ Buffalo soldier, in the heart of America

  • Cara lain yang untuk memberi keterangan musik adalah dengan menggunakan hashtag (#) di awal tiap baris untuk mengindikasikan lirik misalnya: # Buffalo soldier, in the heart of America #

  • Saat orang berbicara namun tak ada suara, diberi keterangan [tak ada suara] atau [hening].

subtitling-best-practices-image3

 

Tanda Baca
  • Ada berbagai pendapat soal penggunaan tanda baca di dalam pembuatan teks film termasuk penggunaan titik, koma. Pembuat film dan There are mixed views on produk televisi umumnya tidak menggunakannya, namun banyak penerjemah menganggap hal ini cukup berguna saat menerjemahkan teks film baik secara online maupun tidak. Sejumlah orang meyakini bahwa penggunaan koma di akhir kalimat memberi tanda bagi mata untuk bisa kembali menengok gambar karena bakal tidak ada kelanjutan teks film.
  • Tanda tanya (?) dan tanda seru (!) mesti digunakan untuk menandakan sebuah pertanyaan atau penekanan. Mereka diletakkan segera setelah jatuhnya karakter terakhir dari baris teks film.
  • Gunakan satu spasi kosong setelah koma, titik-koma, dan titik pada pertengahan teks film, sebelum menggunakan pembuka dan penutup tanda kurung.
  • Saat seorang pembicara terinterupsi dan pembicara lain baru selesai mengucapkan kalimat, interupsi ini mesti di harus disampaikan oleh tanda hubung ganda atau tanda hubung tunggal panjang.
  • Gunakan kurung titik/elipsis (…) ketika ada jeda yang signifikan dalam teks. Namun, jangan gunakan elipsis untuk menunjukkan bahwa kalimat tersebut berlanjut ke teks berikutnya.
  • Gunakan tanda kutip untuk bacaan di layar dari sebuah puisi, buku, drama, jurnal, atau surat. Juga gunakan tanda kutip dan huruf miring untuk pembacaan di luar layar atau sulih suara.

 

Penggunaan Huruf Besar
  • Selalu awali kalimat dengan huruf besar.

  • Jangan memberi tekanan pada sebuah kata dengan menggunakan huruf besar kecuali untuk mengindikasikan sebuah teriakan.

 

Angka

  • Angka yang panjang biasanya disajikan menurut aturan penulisan yang sesuai kaidah bahasa Indonesia.
  • Selalu menuliskan angka dari satu sampai sepuluh sebagai kata, tetapi gunakan angka untuk menuliskan angka yang lebih dari sepuluh.
  • Gunakan angka jika mengacu pada hal yang berhubungan dengan istilah teknis dan atletik.
  • Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi. Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis diawali dengan ke-. Jika ditulis dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.

Nomor telepon (xxx-xxxx; xxx-xxx-xxxx) atau angka panjang dalam kelompok (10,000 / 100,000).

“Tom selalu ingin sepuluh balon”. “Tom ingin 54 balon”.

Dia mencetak 3 gol pada pertandingan hari ini!

Tepat: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI

Keliru: abad ke sebelas, abad ke-sebelas, abad 11, abad ke 11, abad ke-XI, abad ke XI

  • Lambang bilangan atau tahun yang mendapat akhiran “-an” ditulis dengan tanda hubung antara angka dan “-an” atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
  • Awalan “ke-” tidak dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Juga pada kata yang menunjukkan urutan.

Tepat: 1960-an

Keliru: 1960an

Ia adalah anak ke satu. Orang itu menempati urutan kedua di antara para pengunjung.

  • Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan “per-” (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung mengikutinya.
  • Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara “ke-” dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
  • Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.
  • Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja agar mudah dibaca.
  • Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.
  • Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
  • Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
  • Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

 

Memecah Kalimat

Kalimat terjemah mesti diakhir lewat pemberhentian bahasa yang alamiah, idealnya saat perpotongan klausa atau frase:

 

Keliru

Dia akan meningkatkan ke-

pemilikan jumlah sahamnya.

 

 

Tepat

Dia akan meningkatkan

Kepemilikan jumlah sahamnya.

 

Tidak memecah nama orang atau nama jabatan di dalam kalimat:

 

Keliru

Bob dan Susan

Miller berada di bioskop.

 

 

Tepat

Bob dan Susan Smythe

berada di bioskop.

 

Keliru

Suzy dan Professor

Barker ada di sini.

 

Tepat

Suzy dan Professor Barker

ada di sini.

Jangan pecah kalimat setelah konjugasi:

Keliru

Seketika dia tiba, dan

memesan minuman.

 

 

Tepat

Seketika dia tiba,

dan memesan minuman.

Tidak memecah kata kerja ataupun kata penghubung, contoh:

Keliru

Ibu berusaha mem-

buka botol kecap.

 

 

 

Tepat

Ibu telah mengikuti

acara televisi dari pagi

 

Huruf miring
  • Suara pembacaan atas sebuah puisi, kutipan buku, drama, jurnal, surat dan sebagainya (Juga berlaku pada materi kutipan, hingga tanda kutip dibutuhkan.)

  • Saat seseorang sedang bermimpi, berpikir, atau mengingat sesuatu.

  • Saat berlangsung latar belakang suara yang penting untuk sebuah plot seperti Iklan atau Televisi.

  • Dialog yang tidak tampak di layar, narasi yang dibacakan narator, efek suara atau musik (ini termasuk musik latar).
  • Menandakan suara narator jika ada banyak pembicara atau suara tidak tampak dilayar.
  • Kata-kata atau frase dari bahasa asing.
  • Ketika sebuah kata sepenuhnya ditekankan dalam sebuah pidato misalnya Kita harus melawan!

 

 

Kata-kata dari bahasa tutur

Saat suatu kata diucapkan secara bahasa tutur semata, sebuah keterangan umumnya diberikan untuk menjelaskan, misalnya:

 

Narasi asli

“www dot D-C-M-P dot org”

“Seribu perak”

 

Kata keterangan

www.dcmp.org

Rp.1000

 

Terakhir, fitur huruf tebal (bold) dan garis bawah (underline) tidak diperkenankan dalam proses penerjemahan.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal teks film online dan proyek alih bahasa, dan bergabung dengan tim penerjemah, mohon kunjungi project Lingua.

Latest News in